Wednesday, July 31, 2013

Cari Alasan

Jadi begini. Aku pernah berjanji pada diriku sendiri dan semesta bahwa aku akan konsisten ngeblog minimal satu post perbulannya. Dan seperti yang kalian lihat, blog post terakhirku ada di bulan Mei. Juni aku sama sekali ga ngeblog.

Setelah bersemedi di kamar mandi kosan sambil mengeluarkan sesuatu dari sistem pencernaan, aku punya alasan yang masuk akal untuk membenarkan diri. Dimulai tanggal 3 Juni hingga 14 Juli, para finalis SUCI 3 mengikuti rangkaian tour yang mengunjungi sembilan kota yaitu Bandung, Cirebon, Semarang, Jogjakarta (aku sempat pulang ke kosan disini, lumayan kangen-kangenan sama ibu kos), Solo, Malang, Sidoarjo, Surabaya dan Denpasar. Jadi karena kesibukan itu, aku ga sempat ngeblog. Oke kelalaian di bulan Juni ada alasan yang masuk akal. Jadi aku ga perlu menangisi pengingkaran janji ini. Hebat kali aku ya kan :))



Dan tadi pagi aku bangun, ngeliat hp dan kaget kalo sekarang udah tanggal 31, berarti besok masuk ke bulan Agustus. Tiba-tiba aku teringat blog ini. Mampus, bulan Juli aku belom ngeblog sekalipun. Kalo ingkar janji lagi, semesta bisa marah, hujan bisa turun, matahari bisa terbit, bulan bisa gentayangan malam hari, air laut bisa menguap, dan Pak SBY bisa prihatin.

Karena aku tidak mau semua itu terjadi, akhirnya aku memutuskan untuk bersemedi di kamar mandi kosan sambil memasukkan kembali sesuatu yang keluar dari sistem pencernaan. Aku berpikir, mencari dan menerawang kira-kira alasan apalagi yang bisa kugunakan untuk membenarkan kelalaian ini. Satu jam, dua jam, tiga hari, empat bulan berlalu, namun jawaban tak juga kutemui.

Tiba-tiba (ada efek gambar muncul bola lampu di atas kepala) aku ada ide. Gimana kalo aku ngeblog aja. Kan masih sempat tuh, kan masih bulan Juli. Jadi aku ga lalai. Jadi semua kemungkinan buruk di atas ga akan terjadi. Baiklah, akhirnya aku memutuskan ngeblog.

Detik demi detik berlalu, burung demi burung berkicau di dunia maya (iya ngetwit maksudnya) tapi ide apa yang di tulis untuk blog tak kunjung datang. Akhirnya berbekal pengalaman sebagai mahasiswa yang punya skill copy paste, aku mengobrak-abrik gudang file dan menemukan sebuah file yang masih layak digunakan. Sebuah tulisan jaman dulu sewaktu dosa belom merenggut hidupku. Aku kotor, hina, tersesat dalam lika-liku kehidupan tanpa jalan yang tak buntu. Ben, fokus Ben!!

Maaf, maaf. Aku terbawa suasana. Jadi ini dia tulisan itu. Bisa dibilang puisi atau apalah. Dulu dibuat untuk mengawali sebuah tulisan yang direncanakan menjadi novel yang tak pernah selesai sampek sekarang. Aku memang terlalu sering mengingkari janji, apalagi kepada diri sendiri. Aku kotor, hina, tersesat dalam lika-liku kehidupan tanpa jalan yang tak buntu. Sekali lagi ngawur, kutempeleng kau Ben!!

Oke. Tulisan ini juga pernah kubaca di acara Samudera Kata teman-teman komunitas pecinta karya sastra @puisiindojgj. Kalo kalian di Jogja dan berminat menonton maupun terlibat, bisa ikut. Untuk info follow aja akun twitternya itu. Jadi ini dia tulisannya. Selamat menikmati. Semoga sampai ke tujuan dengan selamat.

Metabolisme Cinta


Biarkan angin membawa bulir-bulir cinta terbang.
Jangan halangi ia bersekutu dengan oksigen.
Memasuki rongga hidungmu dan lolos dari seleksi faringmu.
Bersemayam dalam paru-paru untuk sejenak, kemudian menolongmu dalam katabolisme yang menghasilkan energi yang kaya fosfat, agar kamu bisa hidup.

Biarkan juga oksigen yang di dalamnya ada bulir-bulir cinta itu membonceng aliran darahmu, mengelilingi setiap pembuluhmu, agar kamu rasakan bagaimana ia akan ada di sekujur tubuhmu.
Dan rasakanlah bagaimana energiknya kamu sekarang kawan, karena cinta telah bekerja dalam setiap pompa jantungmu.

Jangan pula kamu tidak bernafas karenanya, atau rela mati agar cinta tak mengganggu tubuhmu.
Jangan sekali-kali kamu lakukan itu, karena aku ingatkan padamu kawan, cinta itu oksigen, sebab dalam atom-atom oksigen telah bersekutu bulir-bulir cinta.

Dan dapatkah kamu bayangkan bagaimana caranya kamu hidup tanpa oksigen?
Tidak bisa kawan, kita makhluk tingkat tinggi yang tak bisa hidup anaerob, kita butuh oksigen, kita butuh cinta.


Hidup adalah tentang bagaimana mencari alasan. Alasan untuk mengingkari maupun alasan untuk memacu. - Bene Dionysius Rajagukguk 



3 comments

Entah begimanalah memasukkan kembali yg udah keluar dr pencernaan itu -_-