Friday, May 1, 2015

Perkara Jodoh

"Kau pengen punya pacar kayak gimana?"

"Aku pengen punya pacar yang ganteng, tinggi, putih, badannya tegap, kaya, religius, perhatian, penyabar, rajin menabung, suka membantu nenek-nenek nyebrang, naik kuda. Pokoknya pangeranlah."

Jawaban di atas dipastikan muncul dari anak kecil yang suka nonton film-film Disney. Bagi hidup mereka yang masih polos, hadirnya manusia negeri dongeng seperti itu masih bisa dipercaya.

Cobalah berikan pertanyaan yang sama kepada mereka yang sudah dewasa, yang usianya sudah digempur oleh kerasnya hidup, yang matanya sudah dibukakan realitas. Syarat-syarat sulit tak muncul lagi. Paling-paling jawabannya sesederhana, "Yang penting baik aja."

Semakin rumit hidup, semakin sederhana keinginan. Sebaliknya, saat hidup masih belum kusut dengan masalah-masalahnya, banyak hal rumit ingin direalisasikan. Ingatkah waktu kita kecil dulu? Saat hidup masih begitu sederhana? Kita menginginkan hal-hal rumit: hujan coklat, pesawat jatuhin uang dari langit, punya kemampuan ngebaca pikiran orang lain, bisa lari di atas air, dan banyak lainnya yang dulu muncul dalam imajinasi.

Kenyataan pelan-pelan menyadarkan kita. Usia membawa kita masuk ke dalam benang kusut. Sekarang, saat hidup semakin berat, keinginan sudah sesederhana, "Besok pas weekend, pengen tidur seharian."

Aku masih ingat dulu, saat masih SMP, aku punya kriteria yang cukup banyak untuk seorang pacar. Tomboy, rambut pendek, putih, tidak lebih tinggi dariku, suka baca, dan fans AS Roma.

Sekarang, kriteria itu sudah menguap jauh. Jadi kalo sekarang aku dikasih pertanyaan kayak di atas, aku akan jawab, "Yang penting dia bisa ngerti dan bisa damai sama mamakku."

Karena realitas membuatku melihat, ada kalanya pasangan dan ibu tak berjalan beriringan.

5 comments

iyaa gabisa mesen , yang penting baik aja :) kalau sudah jodoh nanti juga datang sendiri :)

jodoh sudah di atur oleh yang maha kuasa,, jadi kita mah tingal ngejalaninya ajah. hihi

ya alloh moga ajah aku dapet jodoh yang baik segalanya. :) amin