Friday, January 31, 2014

Sense of Humor

Sore itu kami sekeluarga sedang berkumpul menonton televisi. Kemudian bapak menyuruh Gita, adekku paling kecil, mengambilkan bapak air putih. Namun Gita menolak dan malah menyuruh bapak mengambil sendiri.

“Kau ini disuruh gitu aja ga bisa. Anak macam apa lah kau?!!” Kata bapak kecewa.

“Bapak juga diminta uang jajan ga ngasih. Bapak macam apa lah kau?!!” Gita menjawab cuek.


Mungkin sebagian kalian akan menganggap Gita anak durhaka dan ga punya sopan santun. Tapi jawaban Gita sontak membuat kami semua tertawa terbahak-bahak. Kejadian di atas membuat kami semua tertawa, karena sense of humor yang terbentuk di antara satu sama lain tidak berbeda jauh.

Setiap manusia punya sense of humor atau selera humor. Sense of humor, secara sederhana, bisa diartikan sebagai kemampuan menemukan humor. Setiap orang memiliki sense of humor yang mempengaruhi bagaimana ia menemukan komedi dalam sebuah situasi, lelucon atau sumber tawa lainnya.

Sense of humor yang dimiliki setiap orang berbeda-beda. Ada yang baik, namun tak sedikit yang buruk. Menurut Mike More, seorang ahli humor dunia (katanya sih begitu, aku pun ga kenal), sense of humor tidak bersifat alami atau bakat, namun dapat dipelajari dan dikembangkan.

Sense of humor dipengaruhi oleh lingkungan, budaya, bacaan, tontonan hingga pendidikan. Setiap orang mendapatkan hal-hal itu dalam konteks dan kadar yang berbeda, sehingga membuat sense of humor-nya pun berbeda. Itulah makanya seseorang bisa tertawa hebat menanggapi sebuah situasi, di saat yang lain malah bingung mencari letak komedinya.

Bagi seorang komedian, sense of humor sangatlah penting, karena komedi adalah dunia yang dipilih sebagai jalan hidup. Sense of humor yang baik, akan membantu komedian dalam menemukan bahan lelucon yang mampu memancing tawa orang-orang. Sense of humor mempengaruhi sensibilitas komedi (istilah yang digunakan Raditya Dika) dalam membangun dan memilah joke/lelucon mana yang potensial dan tidak.   

Dalam ajang open mic, di mana comic (stand up comedian) lama dan comic baru belajar, sering kali ditemukan comic baru yang sudah menjajal panggung beberapa kali, namun tetap gagal dalam membuat penonton tertawa. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi penampilan seorang comic, baik teknis maupun non-teknis, namun dalam kegagalan ini, sense of humor yang kurang baik sepertinya menjadi alasan.

Comic dengan sense of humor yang belum bagus ini, tidak berhasil membangun dan memberikan komedi dalam bahan yang digunakan. Mereka membuat materi yang komedinya tidak dapat memenuhi sense of comedy penonton kebanyakan. Singkatnya, sense of comedy mereka masih di bawah rata-rata.

Namun bukan berarti perjuangan mereka berakhir. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sense of comedy bisa dipelajari dan dikembangkan. Untuk itu, sambil terus mencoba menjajal panggung, comic baru dengan kasus di atas, perlu juga meningkatkan sense of comedy-nya.

Jika kita bertanya pada Google, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sense of comedy. Tapi tiga cara di bawah ini, kuyakini cukup membantu menaik-kelaskan sense of comedy seorang comic.

  • Menonton acara stand up comedy secara langsung

Dengan menonton live acara stand up comedy, anda dapat melihat bagaimana anda dan orang lain bereaksi terhadap sebuah lelucon. Anda akan belajar mana yang membuat anda tertawa dan mana yg membuat orang lain tertawa. Dengan demikian, anda tahu joke seperti apa yg diterima dengan baik oleh penonton. Semakin sering anda melakukan, maka semakin baik pula dampaknya terhadap sense of comedy anda.

  • Mempelajari joke comic-comic profesional

Jokes mereka sudah teruji berhasil menghibur banyak orang. Sesekali anda perlu mempelajari jokes mereka, formula yang digunakan dan cara mereka mengolah kata dan kalimat, sehingga paham kesalahan apa yang anda lakukan sebelumnya. Semakin baik sense of humor anda, maka semakin mudah anda melakukan hal ini. Untuk itu berlatilah.

  • Ikut nongkrong dan atau sharing

Ketika nongkrong, sering kali comic bercanda dan melempar humor sebagai tanggapan terhadap topik yang sedang dibicarakan. Anda dapat belajar bagaimana mereka menanggapi bahan obrolan dan berhasil menciptakan tawa. Ini baik untuk sensibilitas komedi anda.

Setiap komunitas biasanya memiliki kegiatan di mana comic berkumpul, sharing dan saling berbagi ilmu. Anda dapat belajar dari mereka. Bagaimana mereka menemukan komedi dan membangun materi. Saat anda memahami cara mereka, anda dapat mencobanya sendiri dan secara tidak sadar anda telah meningkatkan sense of comedy anda.


Seperti yang dijelaskan di atas, sense of comedy dipengaruhi lingkungan, budaya, bacaan, tontonan hingga pendidikan. Selain langkah di atas, ada banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sense of comedy seperti berbaur dengan lingkungan dan budaya yang berbeda, baca buku, menonton film, hingga melanjutkan pendidikan.

Intinya jangan pernah berhenti belajar. Karena penonton yang menyukai stand up comedy rutin datang ke event-event yang diadakan. Artinya, seiring waktu sense of comedy penonton juga meningkat. Jangan sampai comic malah kalah dengan penontonnya.

6 comments

Wah, keren, Bang!

Dulu aku sempat stres melihat ketidakadilan dan kekacauan di sekitar, sementara aku sendiri nggak bisa berbuat banyak untuk mengubahnya. Sebagai terapi diri, aku coba lihat fenomena-fenomena itu dari sudut pandang baru, melihat sisi-sisi komedinya, lalu menertawakannya sendiri, hehe....

Humor penting supaya kita nggak rentan stres :D

horas boh halak rantau, anda berperan menambah penghasilan psikiater

Wuis komentarnya keLen, patut dishare

Sorry baru sempet baca. Tapi bagus bang. Berbakat jadi penulis :)