Amran Rajagukguk
Bagai balapan,
beradu,
antri "selamat"
di monitor hape murahan
Aku tak pasti,
mungkin jua dari saudaraku yang sedang antri untuk raskin yang apek,
atau minyak tanah langka dari bumiku yang kaya
atau juga dari demonstran yang dipaksa menganggur dan anaknya tertidur lapar di gerbang kiamat
mungkin juga dari para TKI yang pingsan ditiduri sang majikan
mungkin juga dari saudaraku yang sedang menunggui mayat-mayat saudaranya dikubur
mungkin juga dari sal-sal rumah sakit yang sakit
mungkin juga dari rumah bordir di ujung jalan sepi
mungkin juga dari tahanan KPK
atau saudaraku yang tak pernah tau mengapa ada "derita"
atau mereka yang mengharap Santa Claus bawa kado "keadilan"
Akh...
selamat apakah yang pantas buatmu sobat di pelataran bumi yang entahpun sudah kiamat?
damai apa yang sisa sobat?
Akh...
sudahlah..
siapapun kamu
SELAMAT JUGALAH..
26 Desember 2009, dikirim Bapak via sms saat Natal.